Analisis karakter tokoh utama
Karakter
dalam drama terbagi menjadi dua yakni karakter datar (flat character) dan
karakter bulat (round character). Karakter datar (flat character) ialah tokoh
yang hanya menunjukkan satu segi, misalnya baik saja atau buruk saja. Karakter
bulat (round character) adalah karakter yang menunjukkan berbagai segi baik
buruknya, kelebihan dan kelemahannya. Jadi ada perkembangan yang terjadi pada
tokoh ini atatu dengan kata lain disebut dinamis.
Dalam drama I Tolok karya Rahman Arge I Tolok berperan sebagai
tokoh utama protagonis. Karakter yang diperankan oleh I Tolok ini adalah baik,
pemberani, namun disisi lain ia juga disebut sebagai biang keladi kejahatan
atau jahat. Hal ini dapat diketahui melalui cara :
a.
Eksplisit
1.
Dilukiskan
oleh komentator
Karakter tokoh I Tolok dapat dilihat melalui neben
teks yang dibacakan oleh narator atau komentator. Seperti karakter tokoh I
Tolok yang dilukiskan oleh komentator dalam kutipan berikut :
“
IA SUKAR DITANGKAP, TAPI TERTIPU DALAM SUATU KENDURI, DIRUMAH BACO PA’TENE
TETANGGANYA. PASUKAN BELANDA MENGEPUNG KENDURI ITU DAN MEMBUNUHNYA. KINI IA
DISEBUT PAHLAWAN, TAPI JUGA ADA YANG MENUDINGNYA SEKADAR PENYAMUN.”
Dari penggalan teks di atas dapat
kita ketahui bahwa tokoh I Tolok dalam drama I Tolok karya Rahman Arge ini memiliki karakter yang baik karena disebut sebagai
pahlawan.
2.
Dilukiskan
oleh tokoh lain
Karakter tokoh I Tolok juga dapat diketahui ketika
tokoh lain melukiskannya. Seperti karkter I Tolok yang dilukiskan oleh SARAMPA
(istrinya) dalam kutipan dibawah ini:
“SARAMPA: ............... Betapa besar rasa tergantung
kalian pada lengan-lengan kukuh I Tolok, untuk setiap kali sehabis ia
menggarong orang-orang kaya kikir dan kaki tangan Belanda, bagian tinggal
kalian pungut. Sehingga jika lengan-lengan kukuh itu cacat, lumpuh atau mati,
tempat tergantung kalian pun mati.....”.
“SARAMPA: ...........
(SEMUA DIAM. SUASANA HENING) mestinya kalian tidak perlu melakukan semua ini,
karena kalian memangtak punya salah. Kalian berhak untuk tidak mencintai I
Tolok, seperti kalian berhak atas benda-benda itu. I Tolok tak pernah berhitung
tentang semua ini, ia cuma mampu bertindak saja, dan ia berbahagia karena
itu...........”.
Dari
penggalan teks di atas juga menjelaskan kebaikan I Tolok yang membagi-bagikan
hasil garongannya terhadap orang-orang kaya kikir dan kaki tangan belanda
kepada orang-orang yang berhak atas baenda-benda itu tanpa pamrih.
Ada juga perkataan yang menggambarkan bahwa tokoh utama
ini sebagai biang keladi kejahatan atau orang jahat yakni :
“KOMANDAN : begini saja.
Kalian akan selamat. Tak kami apa-apakan. Bagi kami yang penting I Tolok telah
takluk pada kami. Artinya biang keladi kejahatan telah mati! Sehingga rakyat
dan negeri bisa kembali aman.......”.
b.
Implisit
1.
Melalui
perbuatan tokoh
Selain secara eksplisit kita juga dapat mengetahui
karakter tokoh secara implisit yakni salah satunya adalah melalui perbuatan
tokoh. I Tolok adalah seorang tokoh yang dianggap sebagai pahlawan atau orang
baik karena membantu rakyat yang ditindas. Namun ia juga disebutbiang keladi
kejahatan karena menggarong harta orang-orang kaya yang kikir dan kaki tangan
Belanda.
Karakter lain juga dapat diketahui ketika tokoh
mengambil sikap seperti dibawah ini :
“I TOLOK: Itulah
ramalan tentang diriku. Takdirku seorang. (SETELAH BERNAPAS PANJANG) Tapi ini
bisa saja tipu daya setan. Sudah. (MAU MELANGKAH PERGI) jangan ada yang ikut.
Aku pergi sendiri.”.
Dari penggalan teks di atas dapat
dilihat bahwa tokoh I Tolok juga memiliki sikap pemberani karena ia akan pergi
sendiri ke kenduri yang disiapkan oleh Baco Pa’Tene. Pada hal ia sudah tahu apa
yang akan terjadi disana oleh karena itu ia melarang para sahabatnya untuk ikut
serta bersamanya.
2.
Melalui
ucapan-ucapan tokoh lain
Selanjutnya karakter tokoh juga dapat diketahui
dengan melihat ucapan-ucapan tokoh lain yang menyebutkan sifat-sifat sang tokoh
utama. Seperti :
“ORANG
KESATU: I Tolok, lelaki berhati emas. Pembela dan pelindung kita. Harga kita
diangkatnya dari rawa berlumpur.
ORANG KETIGA :
Dibalutnya dengan cinta luka derita kita. Disabungnya nyawa untuk menjaga kita
dari penghargaan, rodi, upeti Tuan Petorok.”
Dari
penggalan teks diatas sekali lagi kita dapat mengetahui karaktertokoh yakni
baik karena telah mempertaruhkan nyawanya demi membela orang-orang yang patut
dibela.
Jadi, setelah melakukan
beberapa pengamatan mengenai tokoh I Tolok, dapat saya simpulkan bahwa tokoh I
tolok dalam drama I Tolok karya Rahman Arge termasuk tokoh yang memiliki
karakter bulat (Round character) yaitu karakter yang bersifat dinamis atau karakter
yang menunjukkan berbagai segi baik buruknya, kelebihan dan kelemahannya karena
ia selain berperan sebagai orang baik yang membagi-bagikan hasil garongannya kepada
orang-orang yang berhak atas baenda-benda itu tanpa pamrih ia juga menjadi
biang keladi kejahatan bagi orang-orang Belanda dan sekutunya karena telah
menggarong atau merampok orang-orang kaya kikir dan kaki tangan belanda.
cukup membantu, Thank (y)
BalasHapus