Minggu, 19 Mei 2013

Analisis karakter tokoh utama


Analisis karakter tokoh utama
            Karakter dalam drama terbagi menjadi dua yakni karakter datar (flat character) dan karakter bulat (round character). Karakter datar (flat character) ialah tokoh yang hanya menunjukkan satu segi, misalnya baik saja atau buruk saja. Karakter bulat (round character) adalah karakter yang menunjukkan berbagai segi baik buruknya, kelebihan dan kelemahannya. Jadi ada perkembangan yang terjadi pada tokoh ini atatu dengan kata lain disebut dinamis.          
Dalam drama I Tolok karya Rahman Arge I Tolok berperan sebagai tokoh utama protagonis. Karakter yang diperankan oleh I Tolok ini adalah baik, pemberani, namun disisi lain ia juga disebut sebagai biang keladi kejahatan atau jahat. Hal ini dapat diketahui melalui cara :
a.       Eksplisit
1.      Dilukiskan oleh komentator
Karakter tokoh I Tolok dapat dilihat melalui neben teks yang dibacakan oleh narator atau komentator. Seperti karakter tokoh I Tolok yang dilukiskan oleh komentator dalam kutipan berikut :
“ IA SUKAR DITANGKAP, TAPI TERTIPU DALAM SUATU KENDURI, DIRUMAH BACO PA’TENE TETANGGANYA. PASUKAN BELANDA MENGEPUNG KENDURI ITU DAN MEMBUNUHNYA. KINI IA DISEBUT PAHLAWAN, TAPI JUGA ADA YANG MENUDINGNYA SEKADAR PENYAMUN.”
            Dari penggalan teks di atas dapat kita ketahui bahwa tokoh I Tolok dalam drama I Tolok karya Rahman Arge ini memiliki karakter yang baik karena disebut sebagai pahlawan.
2.      Dilukiskan oleh tokoh lain
Karakter tokoh I Tolok juga dapat diketahui ketika tokoh lain melukiskannya. Seperti karkter I Tolok yang dilukiskan oleh SARAMPA (istrinya) dalam kutipan dibawah ini:
                                    “SARAMPA:  ............... Betapa besar rasa tergantung kalian pada lengan-lengan kukuh I Tolok, untuk setiap kali sehabis ia menggarong orang-orang kaya kikir dan kaki tangan Belanda, bagian tinggal kalian pungut. Sehingga jika lengan-lengan kukuh itu cacat, lumpuh atau mati, tempat tergantung kalian pun mati.....”.
                        “SARAMPA: ........... (SEMUA DIAM. SUASANA HENING) mestinya kalian tidak perlu melakukan semua ini, karena kalian memangtak punya salah. Kalian berhak untuk tidak mencintai I Tolok, seperti kalian berhak atas benda-benda itu. I Tolok tak pernah berhitung tentang semua ini, ia cuma mampu bertindak saja, dan ia berbahagia karena itu...........”.
                                                Dari penggalan teks di atas juga menjelaskan kebaikan I Tolok yang membagi-bagikan hasil garongannya terhadap orang-orang kaya kikir dan kaki tangan belanda kepada orang-orang yang berhak atas baenda-benda itu tanpa pamrih.
                                    Ada juga perkataan yang menggambarkan bahwa tokoh utama ini sebagai biang keladi kejahatan atau orang jahat yakni :
                        “KOMANDAN : begini saja. Kalian akan selamat. Tak kami apa-apakan. Bagi kami yang penting I Tolok telah takluk pada kami. Artinya biang keladi kejahatan telah mati! Sehingga rakyat dan negeri bisa kembali aman.......”.
b.      Implisit
1.      Melalui perbuatan tokoh
Selain secara eksplisit kita juga dapat mengetahui karakter tokoh secara implisit yakni salah satunya adalah melalui perbuatan tokoh. I Tolok adalah seorang tokoh yang dianggap sebagai pahlawan atau orang baik karena membantu rakyat yang ditindas. Namun ia juga disebutbiang keladi kejahatan karena menggarong harta orang-orang kaya yang kikir dan kaki tangan Belanda.
Karakter lain juga dapat diketahui ketika tokoh mengambil sikap seperti dibawah ini :
“I TOLOK: Itulah ramalan tentang diriku. Takdirku seorang. (SETELAH BERNAPAS PANJANG) Tapi ini bisa saja tipu daya setan. Sudah. (MAU MELANGKAH PERGI) jangan ada yang ikut. Aku pergi sendiri.”.
            Dari penggalan teks di atas dapat dilihat bahwa tokoh I Tolok juga memiliki sikap pemberani karena ia akan pergi sendiri ke kenduri yang disiapkan oleh Baco Pa’Tene. Pada hal ia sudah tahu apa yang akan terjadi disana oleh karena itu ia melarang para sahabatnya untuk ikut serta bersamanya.
2.      Melalui ucapan-ucapan tokoh lain
Selanjutnya karakter tokoh juga dapat diketahui dengan melihat ucapan-ucapan tokoh lain yang menyebutkan sifat-sifat sang tokoh utama. Seperti :
                                    “ORANG KESATU: I Tolok, lelaki berhati emas. Pembela dan pelindung kita. Harga kita diangkatnya dari rawa berlumpur.
                        ORANG KETIGA : Dibalutnya dengan cinta luka derita kita. Disabungnya nyawa untuk menjaga kita dari penghargaan, rodi, upeti Tuan Petorok.”
                                                Dari penggalan teks diatas sekali lagi kita dapat mengetahui karaktertokoh yakni baik karena telah mempertaruhkan nyawanya demi membela orang-orang yang patut dibela.
Jadi, setelah melakukan beberapa pengamatan mengenai tokoh I Tolok, dapat saya simpulkan bahwa tokoh I tolok dalam drama I Tolok karya  Rahman Arge termasuk tokoh yang memiliki karakter bulat (Round character) yaitu karakter yang bersifat dinamis atau karakter yang menunjukkan berbagai segi baik buruknya, kelebihan dan kelemahannya karena ia selain berperan sebagai orang baik yang membagi-bagikan hasil garongannya kepada orang-orang yang berhak atas baenda-benda itu tanpa pamrih ia juga menjadi biang keladi kejahatan bagi orang-orang Belanda dan sekutunya karena telah menggarong atau merampok orang-orang kaya kikir dan kaki tangan belanda.

1 komentar: