Senin, 16 September 2013

Dasar - Dasar Filsafat


Tugas Dasar-dasar filsafat
Review Tugas Modul DDF


OLEH

Nama : Nikarlina
Nim : F11111102
Jurusan : Sastra Indonesia

FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
1.         Pengertian Filsafat
a.       Fisafat menurut etimologinya
Philosophia (yunani) = phylososphy = philosophiae = filsafat =filsafat
philos/philo/pilen = love = cinta.
Sophia/sophos = wisdom = kebijaksanaan = kearifan = hikmat kebenaran = ilmu pengetahuan .
Philosophy = Love of wisdom.
b.      Filsafat menurut fungsi-fungsi/statusnya
1.      Matter seintiarum = ibu dari ilmu-ilmu.
2.      Scientiarum = ilmu dari ilmu-ilmu
3.      Liebens Anshaung = pandangan hidup dan pandangan dunia
4.      War of life.
5.      Refleksi dari budi manusia.
c.       Filsafat menurut defenisi-defenisinya.
1.      Defenisi filsafat menurut pak kahar idu
Filsafat adalah suatu pengetahuan dan atau ilmu pengetahuan yang mempelajari atau mempersoalkan segala sesuatu yang ada, baik yang ada dalam kenyataan (realitas), yang ada dalam pemikiran, maupun yang ada dalam kemungkinan melalui akal pikiran manusia secara esensial (hakikat) yakni secara radikal, universal,sistematis dan koheren.
2.      Menurut plato filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakekat.
3.      Menurut aristoteles, fisafat adalah ilmu pengetahuan tentang kebenaran yang meliputi logika, fisika, metafisika dan pengetahuan praktis.dll.
2.         Asal / Timbulnya filsafat
Menurut van pearson dalam bukunya “Orientasi di Alam Filsafat” ada tiga hal yang mendorong manusia  untuk berfilsafat yakni :
1.      Keheranan / kekaguman (Thauma = Thaumasia = Thaumazein)
2.      Keragu-raguan
3.      Kesadaran akan keterbatasan
Dari ketiga hal ini kemudian muncul
4.      Keinginan yntuk tahu
5.      Kodrat manusia sebagai makhlu berfikir, makhluk berfilsafat dan disebut Ens Metapisikum.
3.         Ciri-ciri filasafat
Menurut Drs. Suyadi M. P. pemikiran kefilsafatan mempunyai karakteristik tersendiri yaitu :
1)      Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas;
2)      Mendasar, artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental;
3)      Apekulatif,artinya hasil pemikiran yang didapat dijadikan dasar bagi pemikiran-pemikiran selanjutnya.
(Suyadi,M.P.,Drs. 1984, hal. 19)
Sedangkan menurut Sunoto dalam bukunya yang berjudul “Mengenal Filsafat Pancasila I” ciri-ciri dari filsafat yaitu :
1)      Deskriptif
Merupakan suatu uraian yang terperinci tentang aspek-aspek sesuatu yang penting, memberikan keterangan bagaimana hal itu bekerja.
(The Liang Gie, 1997 hal.64 )
2)      Kritik atau analitik
Kritik atau analitik, menurut Williem Alston menyatakan bahwa tugas yang pertama dari filsafat yakni analisa pengertian, hal ini beliau memberikan alas an bahwa filsafat cocok untuk menghasilkan kejelasan dan ketegasan sehubungan dengan konsep-konsep dasar mana kita memikirkan dunia dan kehidupan manusia.
3)      Evaluatik atau normatif
Filsafat merupakan kegiatan berfikir untuk memperoleh hakekat dari obyek materialnya. Filsafat juga merupakan kegiatan penilaian dari manusia melalui kemampuan jiwanya, yang akan menghasilkan nilai benar dan salah yang banyak dibicarakan dalam cabang filsafat logika.
4)      Spekulatif
Sebagai kegiatan akal budi manusia filsafat merupakan suatu perekaan atau spekulatif. Manusia denagn kemampuannya mengadakan penjagaan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang mereka hadapi sehari-hari secara tuntas.
5)      Sistematik
Filsafat merupakan suatu sistem, hal ini berarti bahwa filsafat mempunyai beberapa unsur yang dapat dibedakan secara jelas.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri filsafat adalah sebagai berikut :
1.      Merupakan hasil kontenplation/kontenplasi (merenung yang mendalam) dan refleksi akal budi manusia atau hasil berfikir dan fikiran yang sedalam-dalamnya.
2.      Mempersoalkan segala sesuatu yang ada dalam realitas atau dalam kenyataan pemikiran dan dalam kemungkinan.
3.      Mengkaji objeknya secara esensial hakiki, atau secara radikal, universal, dan sistematis dengan pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, darimana, akan kemana, dan untuk apa sesuatu itu.
4.      Bersifat rasional, kritis, analistis,sintesis, dan spekulatif.
5.      Melihat masalahnya secara universal / menyeluruh / intergrated / komperehensif / politic, sistematik dan koheren.
6.      Mendekati objeknya dari aspek etimologi, ontology, dan axiology.
7.      Bertujuan mencari kearifan / kebijaksanaan /hikmat / kebenaran / ilmu pengetahuan untuk mendapatkan pandangan hidup dan dunia.
4.         Filsafat sebagai ilmu pengetahuan
Filsafat sebagai ilmu; sma seperti ilmu-ilmu yang lain yang harus memenuhi empat syarat ilmiah yakni :
a.       Mempunyai objek
Setiap ilmu pengetahuan pasti mempunyai objek, yang dibedakan menjadi dua yaitu :
1)      Objek material yaitu bahan yang dijadikan sasaran penyelidikan. Contoh : ilmu sastra, ilmu kedokteran,psikologi dll.
2)      Objek formal yaitu pembeda antara disiplin ilmu yang satu dengan yang lainnya. Contoh : ilmu sastra objek kajiannya hasil karya manusia.
b.      Bermetoda
Dalam bidang filsafat ada berbagai macam metoda antara lain :
1)      Metoda kritis yaitu dengan menganalisa istilah dan pendapat, dilakukan dengan jalan bertanya secara terus menerus sampai akhirnya diketemukan hakekat dari yang ditanyakan. Tokohnya socratos dan plato.
2)      Metoda intuitif yaitu dengan melakukan intropeksi intuitif dan dengan memakai symbol-simbol. Tokohnya Henry Bergson.
3)      Metoda analisa abstraksi yaitu dengan jalan memisah-misahkan atau menganalisa dalam abstraksi atau angan-angan, sampai akhirnya diketemukan hakekatnya.
c.       Disusun secara sistematik
Sistematik merupakan suatu tatanan yang terdiiri atas unsur-unsur dan mempunyai hubungan satu sama lain dan menjadi satu kesatuan.
d.      Bersifat universal.
Artinya ilmu pengetahuan berlaku umum, yang bersifat probably.
Filsafat sebagai ilmu merupakan ilmu pengetahuan esensi atau ilmu pengetahuan yang hakiki. Agar di dalam memahami filsafat sebagai ilmu sedikit lebih jelas , maka di dalam uraian selanjutnya akan dinahas menegenai tingkat-tingkat ilmu pengetahuan yaitu :
a.       Ilmu pengetahuan deskriptif
Yaitu ilmu pengetahuan yang memberikan jawaban atas pertanyaan ilmiah bagaimana. Jawaban merupakan pengetahuan dan pengertian tentang sifat dari objeknya.
b.      Ilmu pengetahuan normatif
Yaitu ilmu pengetahaun yang memberikan jawaban atas pertanyaan ilmiah kemana. Jawaban dari pertanyaan ini merupakan pengetahuan tentang hal-hal-hal yang biasa terjadi dan selalu berulang-ulang secara terus menerus. Kejadian-kejadian itu kemudian disebut kebiasaan , dan kebiasaan ini dijadikan pedoman. Dari pedoman –pedoman itu kemudian dipelajari dan dirumuskan menjadi tujuan. Yang akhirnya dituangkan di dalam aturan-aturan atau norma-norma.
c.       Ilmu Pengetahuan klausal
Yaitu ilmu pengetahuan yang memberikan jawaban atas pertanyaan iliah apa. Jawaban dari pertanyaan ini merupakan pengetahuan tentang hakekat. Ilmu pengetahuan tentang hakekat disebut juga dengan ilmu pengetahuan yang ingin mencari inti-mutlak dari halnya.
d.      Ilmu pengetahuan esensi atau hakekat inilah yang merupakan pokok pembahasan di dalam lapangan filsafat sebagai ilmu.
Aristoteles mengajarkan bahwa setiap benda itu terdiri dari sepuluh macam kategori. Untuk sampai pada pengertian hakekat suatu benda, maka kita harus menghilangkan hal-hal yang sifatnya kebetulan yang disebut aksidensia yang terdiri dari sebagai berikut :
1)      Kuantitas
Yaitu suatu pengertian yang member jawaban atas pertanyaan mengenai jumlah ; satu,dua ,tiga darn sebagainya.
2)      Kualitas
Yaitu suatu pengertian yang member jawaban atas pertanyaan bagaimana mutu hal itu.
3)      Relasi
Adalah suatu pengertian yang menunjuk hubungan suatu hal dengan hal yang lainnya. Pengertian yang menunjuk pada sebab yang menjadikan hal itu, ini merupakan pengertian yang menunjuk pada relasi.
4)      Aksi  
Adalah suatu pengertian yang menunjuk pada perubahan-perubahan yang ada dan mungkin ada di dalam suatu hati.
5)      Pass
Adalah suatu pengertian yang menunjukkan pada penerimaan perubahan atau dipengaruhi oleh hal lain.
6)       Tempat
Adalah suatu pengertian yang menunjuk pada besar kecilnya sesuatu, yang dengan demikian memerlukan tempat.
7)      Keadaan atau sikap
Adalah suatu pengertian yang menerangkan/bagaimana sesuatu hal itu pada tempatnya.
8)      Kedudukan
Adalah suatu  pengertian yang menjelaskan hal-hal lain yang mengerumuni benda itu.
9)      Waktu
Adalah suatu pengertian yang menyatakan bilamana hal itu berada.
10)  Substansi-Esensi
5.         Filsafat sebagai pandangan hidup
Hampir setiap manusia daapat dikatakan sebagai seorang fisuf, artinya bahwa setiap orang itu mempunyai filsafatnya sendiri-sendiri. Ia mempunyai pandangan yang khas terhadap alam semesta. Oleh karena itu maka istilah filsafat sering diartikan sebagai usaha manusia yang gigih untuk dapat membuat hidup dapat dipahami dan bermakna.
Filsafat sebagai Weltanschaung atau pandangan dunia merupakan pandangan hidup manusia yang dijadikan dasar setiap tindakan dan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari. Juga dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam hidupnya.  Yang kesemuanya itu akan tercermin dalam sikap hidup dan cara hidup. Sikap dan cara hidup ini diarahkan pada tujuan hidup yang dapat diketahui setelah manusia mau memikirkan dirinya sendiri.
Jika filsafat sudah menjadi pandangan hidup seseorang maka ia akan selalu seimbang dalam pribadinya, dapat mawas diri dan tidak bersifat emosional. Ia akan menjadi dewasa dalam berpikir dalam arti selalu mengadakan penyelidikan secara kritis, bersikap terbuka, toleransi dan selalu bersedia meninjau setiap persoalan yang dihadapi secara menyeluruh artinya dari semua sudut pandang. Sehingga pada akhirnya filsafat akan menjadi lebih penting daripada hal-hal lain yang diketahuinya sendiri. Oleh karena itu maka filsafat akan tercermin di dalam tindakannya sehari-hari dan akan mewarnai seluruh aspek kehidupan.

6.         Manfaat dan kegunaan filsafat
Manfaat dan kegunaan dari filsafat menurut Kattsoff adalah sebagai berikut :
a.       Dapat menyusun pandangan hidup dan pandangan dunia dengan baik.
b.      Memberi kebebasan akali untuk berfikir dari know How ke Know Why.
c.       Menjadikan manusia selalu arif dan bijaksana dalam berperilaku dan menyelesaikan masalah-masalahnya.
Menurut Pak Kahar Idu, faidah mempelajari filsafat adalah sebagai berikut :
a.       Membentuk sikap kritis manusia dalam mengenal hakekat manusia, hakekat alamnya dan hakekat tuhan penciptanya dan menjaga keharmonisannya.
b.      Memberi kebebasan akal manusia untuk berpikir know how ke know why tentang apa yang dipikirannya.
c.       Meleraikan konflik yang mungkin terjadi antara ilmu pengetahuan yang ada dan menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan kajiannya oleh masing-masing ilmu pengetahuan.
d.      Dapat memandang segala persoalan secara esensial, mendasar, menyeluruh, sistematik dan spekulatif.
e.       Dapat member sikap batin berupa pandangan hidup dan pandangan dunia.
Menurut Notonegoro
8.         Cabang-cabang filsafat
               Kattsoff menyebutkan bahwa cabang-cabang filsafat ada sebelas yaitu :
a.       Logika
b.      Metodologi
c.       Metafisika : -    ontology
-          Kosmologi
d.      Epistemologi
e.       Filsafat biologi
f.       Filsafat psikologi
g.      Filsafat antropologi
h.      Filsafat sosiologi
i.        Etika
j.        Estetika
k.      Fisafat agama
The Liang Gie membagi filsafat sistematis  menjadi :
a.       Metafisika (filsafat tentang hal ada)
b.      Epistemologi (teori pengetahuan)
c.       Metodologi (teori tentang metode)
d.      Logika (teori tentang penyimpulan)
e.       Etika (filsafat tentang pertimbangan moral)
f.       Estetika (filsafat tentang keindahan)
g.      Sejarah filsafat.
Menurut Harry Hamersma cabang-cabang filsafat menjadi :
a.       Filsafat tentang pengetahuan
1)      Epistemologi
2)      Logika
3)      Kritik ilmu-ilmu.
b.      Filsafat tentang keseluruhan kenyataan
1)      Metafisika umum (atau ontology)
2)      Metafisika khusus terdiri dari :
a.       Teologi metafisika
b.      Antropologi
c.       Kosmologi
c.   Filsafat tentang pendapat
      1)   Etika
      2)   Estetika
d.   Sejarah filsafat
IR Poedjawijatna membagi filsafat itu menjadi :
1)      Ontologia
2)      Theodicea
3)      Antropologia
4)      Metaphysica
5)      Ethica
6)      Logica (minor dan mayor)
7)      Aesthetica
9.         Pokok-pokok persoalan cabang filsafat
a.       Persoalan gnosiologi / epistemologi
Gnose = tahu/mengetahui
 Terdapat beberapa cabang yaitu :
1.      Persoalan cabang filsafat epistemologi
·         Arti epistemologi
     Kata Episteme berarti pengetahuan sedangkan logos berarti tentang pengetahuan. Jadi, epistemologi adalah teories of knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan). Epistemologi terbagi menjadi dua yaitu epistemology lato (epistemology yang didekati/approach dengan ilmu) dan epistemology sensu strict (epistemology yang didekati / approach dengan filsafat).
·         Asal / sumber pengetahuan
     Menurut John Hospers sumber pengetahuan yaitu :
a.       Sense Experience (pengalaman indera)
b.      Reason (nalar)
c.       Authority (otoritas)
d.      Intivition (intuisi)
e.       Faith (keyakinan)
f.       Revelation (wahyu)
Menurut Pak Kahar Idu sumber pengetahuan  berasal dari :
a.       Tuhan
b.      Manusia
Sumber menurut manusia berasal dari pemikiran (rasio) / rasionalisme dan pengalaman empiri / empiriolisme
                                    Menurut Emanuel kant (aliran kritisisme) sumber pengetahuan tidak hanya dari pemikiran / pengalaman tapi dari keduanya sejalan bersama-sama.
·         Macam-macam pengetahuan
Menurut teori epistemology ada 4 macam pengetahuan :
a.       Pengetahuan biasa (ordinary know ledge)
b.      Pengetahuan ilmu (science)
c.       Pengetahuan filsafat (philosophy)
d.      Pengetahuan agama (religy)
e.       Pengetahuan seni (Arts)

·         Batas-batas pengetahuan
Pengetahuan manusia bukanlah tidak terbatas akan tetapi terbatas menurut pemikiran, kemampuan, jangkauan dan pengalaman manusia.
·         Proses perolehan pengetahuan
Ada tiga proses memperoleh pengetahuan :
a.       Proses fesis (physis) : proses diterimanya stimulus dari objek di luar diri manusia oleh salah satu panca indra.
b.      Proses fisiologis (physiologis) : proses diterimanya stimulus dari mata ke otak melalui inner sence.
c.       Proses psikologis : proses diolahnya pesan dan kesan oleh otak sampai kita mampu menggambarkan objek tersebut.
·         Hal kebenaran pengetahuan
Pengetahuan yang kita peroleh itu benar.
2.      Persoalan cabang filsafat metodologi
Hal-hal mengenai kebenaran metodologi
·         Arti kebenaran
Kebenaran adalah betul, sesuai dengan kebenaran / tidak salah / tidak keliru / tidak palsu.
·         Sumber kebenaran
a.       Tuhan melahirkan kebenaran untuk mutlak (absolute truth). Kebenaran yang mempunyai signifikasi 100 %.
b.      Dari akal atau rasio, pengalamn dan intuisi.
c.       Kebenaran imanen (kebenaran yang berasal dari dalam diri manusia / kebenaran subyektif) dan transendent (kebenaran objektif).
·         Macam-macam kebenaran
a.        Kebenaran absolute
b.      Kebenaran rasional
c.       Kebenaran empiris
d.      Kebenaran ilmiah
e.       Kebenaran imanen
f.       Kebenaran transendensi
g.      Kebenaran intuisional
h.      Kebenaran aspirin
i.        Kebenaran apestomori
·         Teori kebenaran
a.        Teori korespondensi (Euclid dan K. rogers, penganut aliran, filsafat realisme)
Sesuatu disebut benar / mempunyai kebenaran, apabila sesuatu itu berkesesuaian dengan sesuatu yang lain. Sesuatu yang diketahui subyek sesuai dengan obyeknya (terdapat persesuaian antar subyek yang mengetahui dengan obyek yang diketahui). Dikatakan juga dapat bersesuaian antara ideal dengan realita. Yakni apabila suatu pernyataan sesuai dengan kenyataan.
b.      Teori koherensi (Bradly dan Heigel)
Sesuatu dinyatakan benar apabila sesuatu mempunyai  hubungan (koheren) dengan sesuatu lain yang kebenarannya telah diterima sebelumnya / kelanjutan dari sebelumnya.
c.       Teori progmatis (William James dan Oharless pierce)
Sesuatu disebut benar apabila sesuatu itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia sehari-hari.
·         Arti metodologi
Secara etimologia : metodos berarti cara atau jalan.
                                Logos berarti ilmu pengetahuan
Menurut kamus ensiklopedia => metodologi adalah suatu metode ilmiah yang merupakan prosedur yang dipergunakan oleh para ilmuan dalam pencarian secara sistematis tehadap pengetahuan baru dan peninjauan kembali terhadap pengetahuan yang telah ada.
Menurut kamus behavior => metodologi didefenisikan sebagai teknik-teknik / prosedur dan pengamatan yang digunakan ilmuan untuk mengelola fakta-fakta dan data – data dan menafsirkan sesuai dengan asas-asas atau aturan-aturan tertentu.
Menurut pengertian sehari-hari => metodologi diartikan sebagai ilmu tentang metoda atau biasa juga disebut metode ilmu / metoda ilmiah. Metoda ilmiah diartikan sebagai suatu rangkaian cara yang merupakan prosedur yang mencakup berbagai tindakan, pikiran, pola kerja, tata langkah dan teknik-teknik untuk memperoleh pengetahuan baru memperbaiki pengetahuan yang telah ada.
ð  Berdasarkan asas-asas pengertian tersebut diatas maka disimpulakan metodologi adalah suatu metode ilmiah yang menggunakan cara-cara / prosedur dan langkah-langkah serta teknik-teknik tertentu ysng berpola dan berproses dalam rangka mencari pengetahuan baru, mengembangkan pengetahuan yang telah ada dan menguji kebenaran teori yang telah digunakan dan mngembangkan pengetahuan baru. Karena itulah maka metode ilmiah selain merupakan suatu proses, juga merupakan suatu pola, tata urutan, dan langkah-langkah yang telah ditetapkan sedemikian rupa dalam pencarian ilmu pengetahuan dan kebenaran. Hanya menggunakan metoda ilmiah dapat diperoleh Ilmu Pengetahuan.
·         Fungsi strategis metodologi
Menentukan langkah-langkah kegiatan ilmiah yang menghasilkan IP atau dengan kata lain fungsi lainnya adalah menentukan ilmiah tidaknya suatu hasil kajian objek ilmuan.
·         Langkah-langkah dalam metodologi / metode ilmiah
Pada dasarnya ada 3 langkah utama
a.       The problem
v  Penentuan masalah
v  Pembatasan masalah
v  Pendefenisian masalah

b.      The hypothesis
v  Menyusun hipotesa
c.       The verification
v  Pemecahan metoda
v  Pengumpulan
v  Analisi data
v  Kesimpulan
v  Laporan
3.      Persoalan cabang filsafat logika
·         Arti logika
Secara harfiah, logika adalah kata atau pikiran atau pikiran yang benar. Logika biasa diartikan sebagai filsafat berfikir yang benar.
Logique = logic = logca = logika (Indonesia) = al mantik (arab)
ð  Menurut Hasbullah Bakry, ada tiga defenisi logika yaitu :
a.       Suatu imu pengetahuan yang mengatur penelitian hokum-hukum akal manusia yang menyebabkan hasil pikirannya mencapai kebenaran .
b.      Logika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari aturan-aturan berpikir dan cara berpikir yang menyampaikan manusia pada kebenaran.
c.       Logika  ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari pekerjaan akal yang dipandang dari jurusan benar atau salah.
ð  Menurut sunoto
Logika adalah cabang filsafat tentang berpikir atau logika yang membicarakan tentang aturan-aturan berpikir agar dengan  aturan-aturan dapat diambil keputusan yang benar.
ð  Menurut The Liang Gie
Logika ialah suatu cabang filsafat yang bersangkutan dengan aturan-aturan penyimpulan yang sah.
ð  Berdasarkan defenisi-defenis diatas, dapat ditarik kesimpuulan yaitu :
Logika adalah suatu ilmu pengetahuan, cabang dari filsafat yang mempelajari tentang aturan-aturan berpikir logis sehingga hasil pemikiran atau penyimpulan mencapai kebenaran yang sahih.
ð  Berpikir logis yaitu berpikir sesuai dengan kaidah atau hokum-hukum berpikir.
·         Macam-macam Logika
a.       Logika naturalis / alamiah (pemberian alam)
b.      Logika antificialis / ilmiah
Terbagi menjadi : logika formal (logika deduktif) : mempelajari aturan-aturan berpikir dan menarik kesimpulan dengan bentuk-bentuk berpikir.
                                Logika material (logika induktif) : mempelajari aturan-aturan berpikir isi atau materi hasil berfikir dan menguji hasil logika formal.
c.       Penalaran / pemikiran / penyimpulan yang benar (correct reasoning)
ð  Kata / istilah / pengertian / ideal => conceptus
a.       Penalaran langsung : penalaran yang kita tarik hanya dari satu premis.
b.      Penalaran deduktif sillogistik
Yakni penalaran yang ditarik dari dua atau lebih premis. Lebih dari 2 premis polisillogistik. Penalaran ini disebut penalaran tidak langsung.
c.       Penalaran analogis
Yakni persesuaian antar dua kata tapi 1 diantaranya berbeda, dan dapat ditarik suatu kesimpulan.
b.   Persoalan Ontologi / metapisika
·         Arti metapisika umum
ð  Secara etimologi meta = melampaui
                            Phisika = alam
ð  Methapisika sebagai ilmu hakikat
ð  Menurut Aristoteles, methapisika adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang ada sebagai sesuatu yang ada.
ð  Masalah – masalah
a.       Apakah hakikat yang ada dalam alam.
b.      Apakah apakah hakikat yang ada dalam alam (alam materi dan rohani).
c.       Apakah kedua hakikat tersebut.
ð  Aliran-aliran yang timbul akibat masalah-masalah tersebut
a.       Aliran manisme. Aliran ini berpendapat, alam terdiri dari 1 unsur saja (materi atau rohani)
b.      Aliran dualism. Aliran ini terdiri atas alam materi dan rohani, keduanya ada dan berdiri sendiri.
c.       Aliran agnolitisme
·         Metapisika khusus
ð  Aliran teisme : alam dipelihara, diatur, dikuasai oleh pencipta.
ð  Aliran panteisme : yang mengatur ala mini adalah alam itu sendiri.
ð  Aliran kosmologi : kejadian asal mula alam ini yakni alam berasal dari air, dari sungai nil karena sungai tersebut dapat menghidupkan manusia (telles). Alam ini tidak terbatas (anaximanros). Alam ini dari air, api, tanah, udara (Socrates).


ð  Antropologi
Mempersoalkan tentang hakikat manusia :
a.       Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan.
b.      Manusia adalah makhluk sosial
c.       Manusia adalah makhluk jasmani dan rohani.
d.      Manusia sebagai makhluk beradab dan berbudaya.
e.       Manusia sebagai makhluk eksistensial.
c.    Persoalan axiologi
·         Etika
Etos ilmu yang mempelajari tentang ceritaku / aktifitas manusia (behavior). Di pandang dari sudut baik dan buruk.
·         Sumber-sumber etika :
a.       Bersumber dari adab kebiasaan
b.      Bersumber dari hokum positif Negara.
c.       Bersumber dari kode etik kelompok / grup-grup profesi masing-masing.
Yang terutama bersumber dari ajaran tuhan seperti yang terdapat dalam kitab-kitabnya.
·         Tujuan etika : ingin menjadikan upaya manusia untuk mewujudkan satu .
·         Unsur – unsur dalam pelaku etik, disebabkan oleh :
1.      Kata hati sebagai indeks (memberi petunjuk)
2.      Kata hati sebagai vindeks (memberi teguran)
3.      Kata hati sebagai  yudeks ( mengadili)
·         Aliran-aliran etika :
a.       Aliran edonisme menganggap perbuatan yang baik memberikan kenikmatan.
b.      Aliran naturalisme, perbuatan disebut baik apabila perbuatannya sesuali dengan kodrat / alam manusia.
c.       Aliran utilitarisme, perbuatan baik adalah perbuatan yang bermanfaat.
d.      Aliran vitalisme, apabila perbuatannya memberi dorongan.
e.       Aliran idialisme, perbuatan yang baik, dapat memberi cita / penilaian rohani yang tinggi bagi manusia.
f.       Aliran teologisme, apabila perbuatan itu sesuai dengan ajaran tuhan, yang termasuk dalam kitab-kitabnya.
·         Estetika
Yaitu mempersoalkan tentang nilai yang berhubungan dengan kaindahan / hal indah dalam alam, seni, dan kreatifitas serta perbuatan manusia.
·         Aliran - aliran Estetika :
a.       Aliran objektifisme : keindahan terdapat pada objek yang dinilai melekat padanya. Sesuatu yang bernilai intrinsik yang member kesan indah,
b.      Aliran subjektifisme : penilaian indah terletak pada subjek yang menilai.

10.        Cabang – cabang filsafat khusus
Disamping cabang – cabang filsafat tersebut, masih ada lagi cabang-cabang filsafat khusus antara lain :
a.       Filsafat seni
b.      Filsafat kebudayaan
c.       Filsafat pendidikan
d.      Filsafat sejarah
e.       Filsafat bahasa
f.       Filsafat hukum
g.      Filsafat budi
h.      Filsafat politik
i.        Filsafat agama
j.        Filsafat sosial
k.      Filsafat nilai.