Tugas
Dasar-dasar filsafat
Review Tugas Modul DDF
OLEH
Nama
: Nikarlina
Nim
: F11111102
Jurusan
: Sastra Indonesia
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
1.
Pengertian Filsafat
a.
Fisafat
menurut etimologinya
Philosophia
(yunani) = phylososphy = philosophiae = filsafat =filsafat
philos/philo/pilen
= love = cinta.
Sophia/sophos =
wisdom = kebijaksanaan = kearifan = hikmat kebenaran = ilmu pengetahuan .
Philosophy =
Love of wisdom.
b.
Filsafat
menurut fungsi-fungsi/statusnya
1.
Matter
seintiarum = ibu dari ilmu-ilmu.
2.
Scientiarum
= ilmu dari ilmu-ilmu
3.
Liebens
Anshaung = pandangan hidup dan pandangan dunia
4.
War
of life.
5.
Refleksi
dari budi manusia.
c.
Filsafat
menurut defenisi-defenisinya.
1.
Defenisi
filsafat menurut pak kahar idu
Filsafat adalah
suatu pengetahuan dan atau ilmu pengetahuan yang mempelajari atau mempersoalkan
segala sesuatu yang ada, baik yang ada dalam kenyataan (realitas), yang ada
dalam pemikiran, maupun yang ada dalam kemungkinan melalui akal pikiran manusia
secara esensial (hakikat) yakni secara radikal, universal,sistematis dan
koheren.
2.
Menurut
plato filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakekat.
3.
Menurut
aristoteles, fisafat adalah ilmu pengetahuan tentang kebenaran yang meliputi
logika, fisika, metafisika dan pengetahuan praktis.dll.
2.
Asal / Timbulnya filsafat
Menurut van
pearson dalam bukunya “Orientasi di Alam Filsafat” ada tiga hal yang mendorong
manusia untuk berfilsafat yakni :
1.
Keheranan
/ kekaguman (Thauma = Thaumasia = Thaumazein)
2.
Keragu-raguan
3.
Kesadaran
akan keterbatasan
Dari ketiga hal
ini kemudian muncul
4.
Keinginan
yntuk tahu
5.
Kodrat
manusia sebagai makhlu berfikir, makhluk berfilsafat dan disebut Ens Metapisikum.
3.
Ciri-ciri filasafat
Menurut Drs.
Suyadi M. P. pemikiran kefilsafatan mempunyai karakteristik tersendiri yaitu :
1)
Menyeluruh,
artinya pemikiran yang luas;
2)
Mendasar,
artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental;
3)
Apekulatif,artinya
hasil pemikiran yang didapat dijadikan dasar bagi pemikiran-pemikiran
selanjutnya.
(Suyadi,M.P.,Drs.
1984, hal. 19)
Sedangkan menurut Sunoto dalam bukunya
yang berjudul “Mengenal Filsafat Pancasila I” ciri-ciri dari filsafat yaitu :
1)
Deskriptif
Merupakan suatu
uraian yang terperinci tentang aspek-aspek sesuatu yang penting, memberikan
keterangan bagaimana hal itu bekerja.
(The Liang Gie,
1997 hal.64 )
2)
Kritik
atau analitik
Kritik atau
analitik, menurut Williem Alston menyatakan bahwa tugas yang pertama dari
filsafat yakni analisa pengertian, hal ini beliau memberikan alas an bahwa
filsafat cocok untuk menghasilkan kejelasan dan ketegasan sehubungan dengan
konsep-konsep dasar mana kita memikirkan dunia dan kehidupan manusia.
3)
Evaluatik
atau normatif
Filsafat
merupakan kegiatan berfikir untuk memperoleh hakekat dari obyek materialnya.
Filsafat juga merupakan kegiatan penilaian dari manusia melalui kemampuan
jiwanya, yang akan menghasilkan nilai benar dan salah yang banyak dibicarakan
dalam cabang filsafat logika.
4)
Spekulatif
Sebagai kegiatan
akal budi manusia filsafat merupakan suatu perekaan atau spekulatif. Manusia
denagn kemampuannya mengadakan penjagaan untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan yang mereka hadapi sehari-hari secara tuntas.
5)
Sistematik
Filsafat
merupakan suatu sistem, hal ini berarti bahwa filsafat mempunyai beberapa unsur
yang dapat dibedakan secara jelas.
Berdasarkan
pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri filsafat adalah
sebagai berikut :
1.
Merupakan
hasil kontenplation/kontenplasi (merenung yang mendalam) dan refleksi akal budi
manusia atau hasil berfikir dan fikiran yang sedalam-dalamnya.
2.
Mempersoalkan
segala sesuatu yang ada dalam realitas atau dalam kenyataan pemikiran dan dalam
kemungkinan.
3.
Mengkaji
objeknya secara esensial hakiki, atau secara radikal, universal, dan sistematis
dengan pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, darimana, akan kemana,
dan untuk apa sesuatu itu.
4.
Bersifat
rasional, kritis, analistis,sintesis, dan spekulatif.
5.
Melihat
masalahnya secara universal / menyeluruh / intergrated / komperehensif /
politic, sistematik dan koheren.
6.
Mendekati
objeknya dari aspek etimologi, ontology, dan axiology.
7.
Bertujuan
mencari kearifan / kebijaksanaan /hikmat / kebenaran / ilmu pengetahuan untuk
mendapatkan pandangan hidup dan dunia.
4.
Filsafat sebagai ilmu pengetahuan
Filsafat
sebagai ilmu; sma seperti ilmu-ilmu yang lain yang harus memenuhi empat syarat
ilmiah yakni :
a.
Mempunyai
objek
Setiap ilmu
pengetahuan pasti mempunyai objek, yang dibedakan menjadi dua yaitu :
1)
Objek
material yaitu bahan yang dijadikan sasaran penyelidikan. Contoh : ilmu sastra,
ilmu kedokteran,psikologi dll.
2)
Objek
formal yaitu pembeda antara disiplin ilmu yang satu dengan yang lainnya. Contoh
: ilmu sastra objek kajiannya hasil karya manusia.
b.
Bermetoda
Dalam bidang
filsafat ada berbagai macam metoda antara lain :
1)
Metoda
kritis yaitu dengan menganalisa istilah dan pendapat, dilakukan dengan jalan
bertanya secara terus menerus sampai akhirnya diketemukan hakekat dari yang
ditanyakan. Tokohnya socratos dan plato.
2)
Metoda
intuitif yaitu dengan melakukan intropeksi intuitif dan dengan memakai
symbol-simbol. Tokohnya Henry Bergson.
3)
Metoda
analisa abstraksi yaitu dengan jalan memisah-misahkan atau menganalisa dalam
abstraksi atau angan-angan, sampai akhirnya diketemukan hakekatnya.
c.
Disusun
secara sistematik
Sistematik
merupakan suatu tatanan yang terdiiri atas unsur-unsur dan mempunyai hubungan
satu sama lain dan menjadi satu kesatuan.
d.
Bersifat
universal.
Artinya ilmu pengetahuan
berlaku umum, yang bersifat probably.
Filsafat sebagai ilmu
merupakan ilmu pengetahuan esensi atau ilmu pengetahuan yang hakiki. Agar di
dalam memahami filsafat sebagai ilmu sedikit lebih jelas , maka di dalam uraian
selanjutnya akan dinahas menegenai tingkat-tingkat ilmu pengetahuan yaitu :
a.
Ilmu
pengetahuan deskriptif
Yaitu ilmu
pengetahuan yang memberikan jawaban atas pertanyaan ilmiah bagaimana. Jawaban merupakan pengetahuan dan pengertian tentang
sifat dari objeknya.
b.
Ilmu
pengetahuan normatif
Yaitu ilmu
pengetahaun yang memberikan jawaban atas pertanyaan ilmiah kemana. Jawaban dari
pertanyaan ini merupakan pengetahuan tentang hal-hal-hal yang biasa terjadi dan
selalu berulang-ulang secara terus menerus. Kejadian-kejadian itu kemudian
disebut kebiasaan , dan kebiasaan ini dijadikan pedoman. Dari pedoman –pedoman
itu kemudian dipelajari dan dirumuskan menjadi tujuan. Yang akhirnya dituangkan
di dalam aturan-aturan atau norma-norma.
c.
Ilmu
Pengetahuan klausal
Yaitu ilmu
pengetahuan yang memberikan jawaban atas pertanyaan iliah apa. Jawaban dari
pertanyaan ini merupakan pengetahuan tentang hakekat. Ilmu pengetahuan tentang
hakekat disebut juga dengan ilmu pengetahuan yang ingin mencari inti-mutlak
dari halnya.
d.
Ilmu
pengetahuan esensi atau hakekat inilah yang merupakan pokok pembahasan di dalam
lapangan filsafat sebagai ilmu.
Aristoteles
mengajarkan bahwa setiap benda itu terdiri dari sepuluh macam kategori. Untuk
sampai pada pengertian hakekat suatu benda, maka kita harus menghilangkan
hal-hal yang sifatnya kebetulan yang disebut aksidensia yang terdiri dari
sebagai berikut :
1)
Kuantitas
Yaitu suatu
pengertian yang member jawaban atas pertanyaan mengenai jumlah ; satu,dua ,tiga
darn sebagainya.
2)
Kualitas
Yaitu suatu
pengertian yang member jawaban atas pertanyaan bagaimana mutu hal itu.
3)
Relasi
Adalah suatu
pengertian yang menunjuk hubungan suatu hal dengan hal yang lainnya. Pengertian
yang menunjuk pada sebab yang menjadikan hal itu, ini merupakan pengertian yang
menunjuk pada relasi.
4)
Aksi
Adalah suatu pengertian
yang menunjuk pada perubahan-perubahan yang ada dan mungkin ada di dalam suatu
hati.
5)
Pass
Adalah suatu
pengertian yang menunjukkan pada penerimaan perubahan atau dipengaruhi oleh hal
lain.
6)
Tempat
Adalah suatu
pengertian yang menunjuk pada besar kecilnya sesuatu, yang dengan demikian
memerlukan tempat.
7)
Keadaan
atau sikap
Adalah suatu
pengertian yang menerangkan/bagaimana sesuatu hal itu pada tempatnya.
8)
Kedudukan
Adalah
suatu pengertian yang menjelaskan
hal-hal lain yang mengerumuni benda itu.
9)
Waktu
Adalah suatu
pengertian yang menyatakan bilamana hal itu berada.
10) Substansi-Esensi
5.
Filsafat sebagai pandangan hidup
Hampir
setiap manusia daapat dikatakan sebagai seorang fisuf, artinya bahwa setiap
orang itu mempunyai filsafatnya sendiri-sendiri. Ia mempunyai pandangan yang
khas terhadap alam semesta. Oleh karena itu maka istilah filsafat sering
diartikan sebagai usaha manusia yang gigih untuk dapat membuat hidup dapat
dipahami dan bermakna.
Filsafat
sebagai Weltanschaung atau pandangan dunia merupakan pandangan hidup manusia
yang dijadikan dasar setiap tindakan dan tingkah lakunya dalam kehidupan
sehari-hari. Juga dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam
hidupnya. Yang kesemuanya itu akan
tercermin dalam sikap hidup dan cara hidup. Sikap dan cara hidup ini diarahkan
pada tujuan hidup yang dapat diketahui setelah manusia mau memikirkan dirinya
sendiri.
Jika
filsafat sudah menjadi pandangan hidup seseorang maka ia akan selalu seimbang
dalam pribadinya, dapat mawas diri dan tidak bersifat emosional. Ia akan
menjadi dewasa dalam berpikir dalam arti selalu mengadakan penyelidikan secara
kritis, bersikap terbuka, toleransi dan selalu bersedia meninjau setiap
persoalan yang dihadapi secara menyeluruh artinya dari semua sudut pandang.
Sehingga pada akhirnya filsafat akan menjadi lebih penting daripada hal-hal
lain yang diketahuinya sendiri. Oleh karena itu maka filsafat akan tercermin di
dalam tindakannya sehari-hari dan akan mewarnai seluruh aspek kehidupan.
6.
Manfaat dan kegunaan filsafat
Manfaat dan
kegunaan dari filsafat menurut Kattsoff adalah sebagai berikut :
a.
Dapat
menyusun pandangan hidup dan pandangan dunia dengan baik.
b.
Memberi
kebebasan akali untuk berfikir dari know How ke Know Why.
c.
Menjadikan
manusia selalu arif dan bijaksana dalam berperilaku dan menyelesaikan
masalah-masalahnya.
Menurut Pak Kahar Idu, faidah
mempelajari filsafat adalah sebagai berikut :
a.
Membentuk
sikap kritis manusia dalam mengenal hakekat manusia, hakekat alamnya dan
hakekat tuhan penciptanya dan menjaga keharmonisannya.
b.
Memberi
kebebasan akal manusia untuk berpikir know how ke know why tentang apa yang
dipikirannya.
c. Meleraikan konflik yang mungkin terjadi
antara ilmu pengetahuan yang ada dan menyelesaikan masalah yang tidak dapat
diselesaikan kajiannya oleh masing-masing ilmu pengetahuan.
d. Dapat memandang segala persoalan secara
esensial, mendasar, menyeluruh, sistematik dan spekulatif.
e. Dapat member sikap batin berupa
pandangan hidup dan pandangan dunia.
Menurut Notonegoro
8.
Cabang-cabang filsafat
Kattsoff
menyebutkan bahwa cabang-cabang filsafat ada sebelas yaitu :
a. Logika
b. Metodologi
c. Metafisika : - ontology
-
Kosmologi
d. Epistemologi
e. Filsafat biologi
f. Filsafat psikologi
g. Filsafat antropologi
h. Filsafat sosiologi
i.
Etika
j.
Estetika
k. Fisafat agama
The Liang Gie membagi filsafat
sistematis menjadi :
a. Metafisika (filsafat tentang hal ada)
b. Epistemologi (teori pengetahuan)
c. Metodologi (teori tentang metode)
d. Logika (teori tentang penyimpulan)
e. Etika (filsafat tentang pertimbangan
moral)
f. Estetika (filsafat tentang keindahan)
g. Sejarah filsafat.
Menurut Harry Hamersma cabang-cabang
filsafat menjadi :
a. Filsafat tentang pengetahuan
1) Epistemologi
2) Logika
3) Kritik ilmu-ilmu.
b. Filsafat tentang keseluruhan kenyataan
1) Metafisika umum (atau ontology)
2) Metafisika khusus terdiri dari :
a. Teologi metafisika
b. Antropologi
c. Kosmologi
c. Filsafat tentang pendapat
1) Etika
2) Estetika
d. Sejarah filsafat
IR Poedjawijatna
membagi filsafat itu menjadi :
1)
Ontologia
2)
Theodicea
3)
Antropologia
4)
Metaphysica
5)
Ethica
6)
Logica
(minor dan mayor)
7)
Aesthetica
9.
Pokok-pokok persoalan cabang filsafat
a. Persoalan gnosiologi / epistemologi
Gnose
= tahu/mengetahui
Terdapat beberapa cabang yaitu :
1. Persoalan cabang filsafat epistemologi
·
Arti
epistemologi
Kata Episteme berarti pengetahuan sedangkan
logos berarti tentang pengetahuan. Jadi, epistemologi adalah teories of
knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan). Epistemologi terbagi menjadi dua
yaitu epistemology lato (epistemology yang didekati/approach dengan ilmu) dan
epistemology sensu strict (epistemology yang didekati / approach dengan
filsafat).
·
Asal
/ sumber pengetahuan
Menurut John Hospers sumber pengetahuan
yaitu :
a. Sense Experience (pengalaman indera)
b. Reason (nalar)
c. Authority (otoritas)
d. Intivition (intuisi)
e. Faith (keyakinan)
f. Revelation (wahyu)
Menurut
Pak Kahar Idu sumber pengetahuan berasal
dari :
a. Tuhan
b. Manusia
Sumber
menurut manusia berasal dari pemikiran (rasio) / rasionalisme dan pengalaman
empiri / empiriolisme
Menurut
Emanuel kant (aliran kritisisme) sumber pengetahuan tidak hanya dari pemikiran
/ pengalaman tapi dari keduanya sejalan bersama-sama.
·
Macam-macam
pengetahuan
Menurut
teori epistemology ada 4 macam pengetahuan :
a. Pengetahuan biasa (ordinary know ledge)
b. Pengetahuan ilmu (science)
c. Pengetahuan filsafat (philosophy)
d. Pengetahuan agama (religy)
e. Pengetahuan seni (Arts)
·
Batas-batas
pengetahuan
Pengetahuan
manusia bukanlah tidak terbatas akan tetapi terbatas menurut pemikiran,
kemampuan, jangkauan dan pengalaman manusia.
·
Proses
perolehan pengetahuan
Ada
tiga proses memperoleh pengetahuan :
a. Proses fesis (physis) : proses
diterimanya stimulus dari objek di luar diri manusia oleh salah satu panca
indra.
b. Proses fisiologis (physiologis) : proses
diterimanya stimulus dari mata ke otak melalui inner sence.
c. Proses psikologis : proses diolahnya
pesan dan kesan oleh otak sampai kita mampu menggambarkan objek tersebut.
·
Hal
kebenaran pengetahuan
Pengetahuan
yang kita peroleh itu benar.
2. Persoalan cabang filsafat metodologi
Hal-hal
mengenai kebenaran metodologi
·
Arti
kebenaran
Kebenaran
adalah betul, sesuai dengan kebenaran / tidak salah / tidak keliru / tidak
palsu.
·
Sumber
kebenaran
a. Tuhan melahirkan kebenaran untuk mutlak (absolute
truth). Kebenaran yang mempunyai signifikasi 100 %.
b. Dari akal atau rasio, pengalamn dan
intuisi.
c. Kebenaran imanen (kebenaran yang berasal
dari dalam diri manusia / kebenaran subyektif) dan transendent (kebenaran
objektif).
·
Macam-macam
kebenaran
a. Kebenaran absolute
b. Kebenaran rasional
c. Kebenaran empiris
d. Kebenaran ilmiah
e. Kebenaran imanen
f. Kebenaran transendensi
g. Kebenaran intuisional
h. Kebenaran aspirin
i.
Kebenaran
apestomori
·
Teori
kebenaran
a. Teori korespondensi (Euclid dan K. rogers,
penganut aliran, filsafat realisme)
Sesuatu
disebut benar / mempunyai kebenaran, apabila sesuatu itu berkesesuaian dengan
sesuatu yang lain. Sesuatu yang diketahui subyek sesuai dengan obyeknya
(terdapat persesuaian antar subyek yang mengetahui dengan obyek yang
diketahui). Dikatakan juga dapat bersesuaian antara ideal dengan realita. Yakni
apabila suatu pernyataan sesuai dengan kenyataan.
b. Teori koherensi (Bradly dan Heigel)
Sesuatu
dinyatakan benar apabila sesuatu mempunyai
hubungan (koheren) dengan sesuatu lain yang kebenarannya telah diterima
sebelumnya / kelanjutan dari sebelumnya.
c. Teori progmatis (William James dan
Oharless pierce)
Sesuatu
disebut benar apabila sesuatu itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan
manusia sehari-hari.
·
Arti
metodologi
Secara
etimologia : metodos berarti cara atau jalan.
Logos berarti ilmu pengetahuan
Menurut
kamus ensiklopedia => metodologi adalah suatu metode ilmiah yang merupakan
prosedur yang dipergunakan oleh para ilmuan dalam pencarian secara sistematis
tehadap pengetahuan baru dan peninjauan kembali terhadap pengetahuan yang telah
ada.
Menurut
kamus behavior => metodologi didefenisikan sebagai teknik-teknik / prosedur
dan pengamatan yang digunakan ilmuan untuk mengelola fakta-fakta dan data –
data dan menafsirkan sesuai dengan asas-asas atau aturan-aturan tertentu.
Menurut
pengertian sehari-hari => metodologi diartikan sebagai ilmu tentang metoda
atau biasa juga disebut metode ilmu / metoda ilmiah. Metoda ilmiah diartikan
sebagai suatu rangkaian cara yang merupakan prosedur yang mencakup berbagai
tindakan, pikiran, pola kerja, tata langkah dan teknik-teknik untuk memperoleh
pengetahuan baru memperbaiki pengetahuan yang telah ada.
ð Berdasarkan asas-asas pengertian
tersebut diatas maka disimpulakan metodologi adalah suatu metode ilmiah yang
menggunakan cara-cara / prosedur dan langkah-langkah serta teknik-teknik
tertentu ysng berpola dan berproses dalam rangka mencari pengetahuan baru,
mengembangkan pengetahuan yang telah ada dan menguji kebenaran teori yang telah
digunakan dan mngembangkan pengetahuan baru. Karena itulah maka metode ilmiah
selain merupakan suatu proses, juga merupakan suatu pola, tata urutan, dan
langkah-langkah yang telah ditetapkan sedemikian rupa dalam pencarian ilmu
pengetahuan dan kebenaran. Hanya menggunakan metoda ilmiah dapat diperoleh Ilmu
Pengetahuan.
·
Fungsi
strategis metodologi
Menentukan
langkah-langkah kegiatan ilmiah yang menghasilkan IP atau dengan kata lain
fungsi lainnya adalah menentukan ilmiah tidaknya suatu hasil kajian objek
ilmuan.
·
Langkah-langkah
dalam metodologi / metode ilmiah
Pada
dasarnya ada 3 langkah utama
a. The problem
v Penentuan masalah
v Pembatasan masalah
v Pendefenisian masalah
b. The hypothesis
v Menyusun hipotesa
c. The verification
v Pemecahan metoda
v Pengumpulan
v Analisi data
v Kesimpulan
v Laporan
3. Persoalan cabang filsafat logika
·
Arti
logika
Secara
harfiah, logika adalah kata atau pikiran atau pikiran yang benar. Logika biasa
diartikan sebagai filsafat berfikir yang benar.
Logique
= logic = logca = logika (Indonesia) = al mantik (arab)
ð Menurut Hasbullah Bakry, ada tiga
defenisi logika yaitu :
a. Suatu imu pengetahuan yang mengatur
penelitian hokum-hukum akal manusia yang menyebabkan hasil pikirannya mencapai
kebenaran .
b. Logika adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari aturan-aturan berpikir dan cara berpikir yang menyampaikan manusia
pada kebenaran.
c. Logika
ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari pekerjaan akal yang dipandang
dari jurusan benar atau salah.
ð Menurut sunoto
Logika
adalah cabang filsafat tentang berpikir atau logika yang membicarakan tentang
aturan-aturan berpikir agar dengan
aturan-aturan dapat diambil keputusan yang benar.
ð Menurut The Liang Gie
Logika
ialah suatu cabang filsafat yang bersangkutan dengan aturan-aturan penyimpulan
yang sah.
ð Berdasarkan defenisi-defenis diatas,
dapat ditarik kesimpuulan yaitu :
Logika
adalah suatu ilmu pengetahuan, cabang dari filsafat yang mempelajari tentang
aturan-aturan berpikir logis sehingga hasil pemikiran atau penyimpulan mencapai
kebenaran yang sahih.
ð Berpikir logis yaitu berpikir sesuai
dengan kaidah atau hokum-hukum berpikir.
·
Macam-macam
Logika
a. Logika naturalis / alamiah (pemberian
alam)
b. Logika antificialis / ilmiah
Terbagi menjadi : logika formal (logika deduktif) :
mempelajari aturan-aturan berpikir dan menarik kesimpulan dengan bentuk-bentuk
berpikir.
Logika
material (logika induktif) : mempelajari aturan-aturan berpikir isi atau materi
hasil berfikir dan menguji hasil logika formal.
c. Penalaran / pemikiran / penyimpulan yang
benar (correct reasoning)
ð Kata / istilah / pengertian / ideal
=> conceptus
a. Penalaran langsung : penalaran yang kita
tarik hanya dari satu premis.
b. Penalaran deduktif sillogistik
Yakni
penalaran yang ditarik dari dua atau lebih premis. Lebih dari 2 premis
polisillogistik. Penalaran ini disebut penalaran tidak langsung.
c. Penalaran analogis
Yakni
persesuaian antar dua kata tapi 1 diantaranya berbeda, dan dapat ditarik suatu
kesimpulan.
b. Persoalan Ontologi / metapisika
·
Arti
metapisika umum
ð Secara etimologi meta = melampaui
Phisika = alam
ð Methapisika sebagai ilmu hakikat
ð Menurut Aristoteles, methapisika adalah
ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang ada sebagai sesuatu yang ada.
ð Masalah – masalah
a. Apakah hakikat yang ada dalam alam.
b. Apakah apakah hakikat yang ada dalam
alam (alam materi dan rohani).
c. Apakah kedua hakikat tersebut.
ð Aliran-aliran yang timbul akibat
masalah-masalah tersebut
a. Aliran manisme. Aliran ini berpendapat,
alam terdiri dari 1 unsur saja (materi atau rohani)
b. Aliran dualism. Aliran ini terdiri atas
alam materi dan rohani, keduanya ada dan berdiri sendiri.
c. Aliran agnolitisme
·
Metapisika
khusus
ð Aliran teisme : alam dipelihara, diatur,
dikuasai oleh pencipta.
ð Aliran panteisme : yang mengatur ala
mini adalah alam itu sendiri.
ð Aliran kosmologi : kejadian asal mula
alam ini yakni alam berasal dari air, dari sungai nil karena sungai tersebut
dapat menghidupkan manusia (telles). Alam ini tidak terbatas (anaximanros).
Alam ini dari air, api, tanah, udara (Socrates).
ð Antropologi
Mempersoalkan
tentang hakikat manusia :
a. Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan.
b. Manusia adalah makhluk sosial
c. Manusia adalah makhluk jasmani dan
rohani.
d. Manusia sebagai makhluk beradab dan
berbudaya.
e. Manusia sebagai makhluk eksistensial.
c. Persoalan
axiologi
·
Etika
Etos
ilmu yang mempelajari tentang ceritaku / aktifitas manusia (behavior). Di
pandang dari sudut baik dan buruk.
·
Sumber-sumber
etika :
a. Bersumber dari adab kebiasaan
b. Bersumber dari hokum positif Negara.
c. Bersumber dari kode etik kelompok /
grup-grup profesi masing-masing.
Yang terutama bersumber
dari ajaran tuhan seperti yang terdapat dalam kitab-kitabnya.
·
Tujuan
etika : ingin menjadikan upaya manusia untuk mewujudkan satu .
·
Unsur
– unsur dalam pelaku etik, disebabkan oleh :
1. Kata hati sebagai indeks (memberi
petunjuk)
2. Kata hati sebagai vindeks (memberi
teguran)
3. Kata hati sebagai yudeks ( mengadili)
·
Aliran-aliran
etika :
a. Aliran edonisme menganggap perbuatan
yang baik memberikan kenikmatan.
b. Aliran naturalisme, perbuatan disebut
baik apabila perbuatannya sesuali dengan kodrat / alam manusia.
c. Aliran utilitarisme, perbuatan baik
adalah perbuatan yang bermanfaat.
d. Aliran vitalisme, apabila perbuatannya
memberi dorongan.
e. Aliran idialisme, perbuatan yang baik,
dapat memberi cita / penilaian rohani yang tinggi bagi manusia.
f. Aliran teologisme, apabila perbuatan itu
sesuai dengan ajaran tuhan, yang termasuk dalam kitab-kitabnya.
·
Estetika
Yaitu
mempersoalkan tentang nilai yang berhubungan dengan kaindahan / hal indah dalam
alam, seni, dan kreatifitas serta perbuatan manusia.
·
Aliran
- aliran Estetika :
a. Aliran objektifisme : keindahan terdapat
pada objek yang dinilai melekat padanya. Sesuatu yang bernilai intrinsik yang
member kesan indah,
b. Aliran subjektifisme : penilaian indah
terletak pada subjek yang menilai.
10.
Cabang – cabang filsafat khusus
Disamping cabang – cabang filsafat
tersebut, masih ada lagi cabang-cabang filsafat khusus antara lain :
a.
Filsafat
seni
b.
Filsafat
kebudayaan
c.
Filsafat
pendidikan
d.
Filsafat
sejarah
e.
Filsafat
bahasa
f.
Filsafat
hukum
g.
Filsafat
budi
h.
Filsafat
politik
i.
Filsafat
agama
j.
Filsafat
sosial
k.
Filsafat
nilai.